VAR Technology
VAR adalah Video Assistant Referee Sistem untuk membantu wasit mengambil keputusan
lebih tepat. Sistem ini diuji coba di FA dan Carabao Cup musim lalu, liga Jerman, Italia dan Piala Dunia 2018 Russia.
Kapan VAR digunakan?
VAR digunakan ketika terjadi 4 kondisi dalam pertandingan.
1. Memutuskan Goal atau tidak.
2. Memutuskan Penalti atau tidak.
3. Memberitahu atau memastikan wasit bahwa tidak ada keputusan salah yang dibuat terhadap pelanggaran yang seharusnya diberi kartu merah langsung.
4. Wasit salah atau tidak yakin memperingatkan pemain mana yang haru dijatuhi sanksi.
Cara Kerja VAR
Ada 3 tahap prosedur ketika wasit harus mengambil sebuah keputusan yang melibatkan VAR.
1. Terjadi insiden atau momen seperti 4 kondisi yang diatas.
2. Petugas VAR kemudian menganalisa siaran ulang momen yang dimaksud, lalu wasit di lapangan akan menerima informasi soal keperluan melihat VAR dari headset yang dipakainya.
3. Wasit akan memutuskan tindakan apa yang akan diambil. Artinya, VAR
hanya memberi rekomendasi ke wasit, dan keputusan wasit masih di atas
segalanya. Kalau wasit memang ragu, barulah wasit akan melihat monitor
di tepi lapangan untuk melihat siaran ulangnya.
Petugas Khusus
Tidak semua wasit bisa menjadi petugas pengawas VAR. Sejauh ini, FIFA baru menunjuk 13 wasit yang bisa menjadi operator VAR.
1. Daniele Orsato dari Italia.
2. Paolo Valeri dari Italia.
3. Massimiliano Irrati dari Italia.
4. Artur Soares Dias dari Portugal.
5. Tiago Martins dari Portugal.
6. Bastian Dankert dari Jerman.
7. Felix Zwayer dari Jerman.
8. Pawel Gil dari Polandia.
9. Danny Makkelie dari Belanda.
10. Abdulrahman Al Jassim dari Qatar.
11. Wilton Sampaio dari Brazil.
12. Gery Vargas dari Bolivia.
13. Mauro Vigliano dari Argentina.
Menariknya, VAR sudah diuji coba di Piala FA Inggris, tapi tak ada satu pun wasit Inggris yang lolos menjadi operator VAR. dan Meski ada VAR, sepakbola ternyata tetap saja tidak bisa menghilangkan area abu-abu dan kontroversi. Hal itu diakui oleh Johannes Holzmuller, Kepala Divisi Football Technology Innovation dari FIFA.
Tidak semua wasit bisa menjadi petugas pengawas VAR. Sejauh ini, FIFA baru menunjuk 13 wasit yang bisa menjadi operator VAR.
1. Daniele Orsato dari Italia.
2. Paolo Valeri dari Italia.
3. Massimiliano Irrati dari Italia.
4. Artur Soares Dias dari Portugal.
5. Tiago Martins dari Portugal.
6. Bastian Dankert dari Jerman.
7. Felix Zwayer dari Jerman.
8. Pawel Gil dari Polandia.
9. Danny Makkelie dari Belanda.
10. Abdulrahman Al Jassim dari Qatar.
11. Wilton Sampaio dari Brazil.
12. Gery Vargas dari Bolivia.
13. Mauro Vigliano dari Argentina.
Menariknya, VAR sudah diuji coba di Piala FA Inggris, tapi tak ada satu pun wasit Inggris yang lolos menjadi operator VAR. dan Meski ada VAR, sepakbola ternyata tetap saja tidak bisa menghilangkan area abu-abu dan kontroversi. Hal itu diakui oleh Johannes Holzmuller, Kepala Divisi Football Technology Innovation dari FIFA.

Komentar
Posting Komentar